§ Semasa Khalifah Abu Bakar al-Siddiq tengah gering, umat Islam berusaha pulih daripada masalah kemunculan nabi-nabi palsu dan golongan murtad. Untuk mengelakkan masalah dalam negeri berlaku kembali, Khalifah Abu Bakar al-Siddiq mencalonkan Saidina Umar al-Khattab untuk dipilih sebagai khalifah menggantinya memerintah Negara dan umat Islam. Hal tersebut membuat Umar ibnu Khattab merasa khawatir akan keberlangsungan alqur‟an. Lalu ia menghadap khalifah Abu Bakar dan mengajukan usul untuk mengumpulkan dan membukukan Alqur‟an. Abu Bakar al-Siddiq mengemban tugas pemeliharaan al- Qur‟an dengan melakukan penghimpunan naskah-naskah al-Qur‟an yang berserakan menjadi satu mushaf. A'isha reported that Allah's Messenger (ﷺ) in his (last) illness asked me to call Abu Bakr, her father, and her brother too, so that he might write a document, for he feared that someone else might be desirous (of succeeding him) and that some claimant may say: 112 ABU BAKR AS-SIDDIQ dia sendiri akan memimpin pasukan itu ke Khaibar untuk bergabung dengan Khalid dan membantunya dalam menghadapi gerombolan-ge-rombolan murtad itu. Politik Abu Bakr memecah-belah Tayyi' dengan sekutu-sekutunya Abu Bakr kemudian minta kepada Adi bin Hatim — yang sudah Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd.

kesimpulan abu bakar as siddiq